PERSEMAIAN

Persemaian
            dsc00896        Persemaian (Nursery) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih (atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan. Persemaian memiliki pengertian  yang juga sama dengan kegiatan Pembibitan. Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan penanaman hutan karena itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan. Sebenarnya penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung (direct planting) dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di suatu lokasi persemaiaan. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan apabila biji-biji (benih) tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. Dengan pengecualian jika ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut lebih baik disemaikan terlebih dulu. Sementara jenis benih yang lazim disemaikan yaitu benih yang berukuran kecil,  dan tumbuh cukup rapat, diperlukan perlakuan khusus untuk dapat bertunas untuk berkecambah. Biasanya dilakukan untuk benih yang viabilitas berkecambah yang rendah.
            Berdasarkan waktu dan tempatnya, jenis  persemaian dibedakan menjadi  Persemaian sementara (Flyng nursery) dan Jenis persemaian permanen. Jenis persemaian permanen biasanya berukuran kecil dan terletak di dekat daerah yang akan ditanami. Persemaian sementara ini biasanya berlangsung hanya untuk beberapa periode panenan (bibit/semai) yaitu paling lambat hanya untuk waktu 5 tahun.  Sementara persemaian permanen adalah jenis persemaian yang biasanya memiliki lokasi  menetap di suatu tempat, ukuran /luasnya lebih besar dan digunakan untuk melayani areal penanaman yang lebih luas.
            Dalam proses penerapan kedua jenis teknik persemaian ini memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.  Persemaian sementara kelebihannya yaitu a)keadaan ekologi selalu mendekati keadaan yang sebenarnya, b) biaya pengangkutan bibit murah, c)Kesuburan tanah tidak terlalu menjadi masalah karena persemaian selalu berpindah tempat setelah tanah menjadi miskin hara, d)Tenaga kerja sedikit sehingga mudah pengurusannya.  Dan kelemahannya  yaitu : a)Ongkos persemaian jatuhnya mahal karena tersebarnya pekerjaan dengan hasil yang sedikit, b) Ketrampilan petugas sulit ditingkatkan, karena sering berganti petugas, c)Seringkali gagal karena kurangnya tenaga kerja yang terlatih, d) Lokasi persemaian yang terpancar menyulitkan pengawasan. Sementara Persemaian permanen memiliki kelebihan : a) Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan pemupukan, b) Dapat dikerjakan secara mekanis bila dikehendaki, c)Pengawasan dan pemeliharaan lebih efisien, karena staf biasanya tetap dan terpilih, d) Perencanaan pekerjaan akan lebih teratur, e) Produktivitas semai/bibit tinggi, f)kualitas bibit lebih baik dan pertumbuhannya lebih seraga. Kekurangannya yaitu : a)Keadaan ekologi tidak selalu mendekati keadaan yang sebenarnya, b) biaya pengangkutan lebih mahal dibanding dengan jenis persemaian sementara, c) memerlukan biaya untuk investasi lebih tinggi dibanding persemaian sementara karena untuk persemaian tetap biasanya keadaan sarana (misal jalan angkutan, bangunan-bangunan di persemaian) dan prasarana (misal : peralatan kerja/angkutan) lebih baik kualitas dan lebih mahal harganya dibanding yang diperlukan persemaian sementara .
DSC00903.JPG
            Setelah tahap persemaian, tahap berikutnya yang perlu dipahami adalah pemindahan penanaman bibit, yaitu berupa semai dari persemaian ke lapangan. Proses pemindahan/penyapian dapat dilakukan setelah semai-semai dari persemaian sudah cukup kuat (siap ditanam). Misalnya untuk Pinus merkusii setelah tinggi semai antara 20-30 cm atau umur semai 8 – 10 bulan. Pengadaan bibit/semai melalui persemaian yang dimulai sejak penaburan benih merupakan cara yang lebih menjamin keberhasilan penanaman di lapangan. Selain pengawasannya mudah, penggunaan benih-benih lebih dapat dihemat dan juga kualitas semai yang akan ditanam di lapangan lebih terjamin bila dibandingkan dengan cara menanam benih langsung di lapangan.  Penting sekali untuk dipahami bahwa setiap benih baik itu yang bersifat ortodoks atau rekalsitran mempunyai perlakuan khusus dalam persemaian demikian pula dengan proses pemindahan atau penyapiannya.

Posting Komentar

0 Komentar