Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya mempengaruhi hasil tanaman.
Langkah awal berkebun adalah menyiapkan media tanam yang baik. Tanpa media tanam yang ideal, pertumbuhan benih atau bibit yang ditanam tidak akan optimal. Tidak perlu tergesa-gesa ingin cepat-cepat menanam. Bersabarlah dan nikmati proses alam yang bekerja.
Pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus matang dan steril untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman. Ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat.
Ciri-ciri media tanam tang baik menurut pengalaman penggiat Jakarta Berkebun ini adalah jika dipegang  dan diremas, media tanamnya terasa gembur dan tidak lengket. Warnanya coklat ke hitam-hitaman dan terasa lembap, bukan basah. Untuk memperoleh cirri media yang ideal tersebut kompoisisi bahan baku harus tepat dan harus dibuat dengan baik.
Komposisi Media Tanam
Untuk komposisinya, menggunakan tiga bahan utama, yaitu tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar. Perbandingan komposisi tanah, pupuk kandang dan sekam bakar adalah 1 : 1 : 1, dengan catatan tanah yang digunakan adalah tanah gembur. Biasanya tanah gembur bisa dadapatkan di daerah perkebunan, atau dapat membeli di toko pertanian. Biasanya, tanah murni seperti ini disebut top soil atau tanah lapisan atas, karena tanah lapisan atas mengandung humus yang baik untuk pertumbuhan bakteri penyubur tanah.
Jika tanah subur sulit didapatkan, gunakan jenis tanah apa saja, seperti tanah lempung atau tanah berpasir yang ada disekitar kita. Perlu diketahui, fungsi tanah yang sebenarnya sebagai “perekat” pupuk kandang dengan sekam bakar dan “pengikat” air. Khusus untuk tanah lempung, perbandingan tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar adalah 1 : 2 : 2 Rasio ini tidak mutlak, dapat dimodifikasi sesuai dengan selera dan kebutuhan.
Ada banyak macam media tanam, pilih dan gunakan jenis media tanam yang tepat agar tanaman mampi hidup dan menyerap berbagai nutrisi yang terkandung didalamnya.
Cara Membuat
Campur dan aduk ketiga bahan tersebut, yakni tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar. Siram campuran bahan tersebut dengan pupuk organik cair (POC) yang sudah dicampur dengan air. POC mengandung bakteri pembusuk yang berguna untuk mempercepat penguraian pupuk kandang agar pertumbuhan organisme baik pada media tanam meningkat pesat.
Lakukan penyiraman sampai media tanam menjadi lembab secara merata, bukan basah. Campurkan degan daun-daun yang mudah hancur. Setelah membusuk, daun tersebut akan menjadi kompos yang berfungsi sebagai pupuk organic. Lalu, tutup olahan media tanam dengan terpat atau karung bekas selama sekitar tiga hari.
Selama tiga hari, aduk olahan tanah setiap hari agar memiliki sirkulasi udara yang baik. Pastikan kondisi media tanam lembab. Setelah tiga, buka terpal atau karung bekas yang menjadi penutup media tanam. Biasanya, setelah hari ketiga, media tanam yang “sudah jadi” akan terasa dingin dan muncul cacing dari dalam media tanam tersebut. Media tanam sudah jadi dan siap untuk digunakan untuk menanam aneka sayuran yang diinginkan.
Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsure hara.

































sumber